Tuesday, 9 August 2011

Misiku Sebagai Manusia Yang Cool Lagi Beriman :: Part 1




Pernahkah anda terasa 'lost' di dunia nih, seolah-olah dunia ini tiada hala tuju ?

Atau anda mungkin tertanya-tanya apakah asbab & musabab anda diciptakan ?


Kalau kita renung-renungkanlah, setiap benda yang wujud di muka bumi ini mempunyai 'function' mereka yang tersendiri. Malah bakteria yang kecik cinonet pun mempunyai 'function' mereka tersendiri. huhuhu (jawapan santifik: menguraikan bahan organik dan mengikat nitrogen di atmosfera). Kalau bakteria yang kecil molek nih pun mempunyai 'function' mereka tersendiri, apatah lagi kita nih sebagai manusia yang Allah S.W.T  telah ciptakan sebagai sebaik-baik penciptaan.

Surah At-Tin (95:4) :


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya).

Kalau ada orang tanya kita apa "function" handset, sudah pasti kita dapat menjawabnya dengan pantas "tuk call, sms, dengar lagu, main angry birds dan berfacebook". hehehe =P

Tapi kalau orang tanya kita apa "function" manusia ? Mungkin kita pening untuk menjawabnya, mungkin lagi susah dari jawab soalan thermodynamic. X_X

Hohoho...Tapi jangan risau, Allah S.W.T sudah terang-terang menjelaskan "function" manusia di dalam Al-Quran dalam surah Adh-Dhariyat (51:56) :  


Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu.

Okey kat sini nak highlightkan "Melainkan Untuk Mereka Menyembah Dan Beribadah kepadaKu".  Perkataan "melainkan" membawa maksud bahawa  Allah S.W.T mencipta kita hanya untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya sahaja, takde sebab lain dah. 


Hah !!! habis tuh 24 jam kita kena solat, berzikir, baca Al-Quran jelah, tak boleh nak main bola, belajar, even tidur pun ??? Gulp.... Hurmmm.... inilah masalah penduduk muka bumi Malaysia yang menafsirkan ibadat hanya sebagai amalan-amalan seperti solat, zikir ,baca Al-Quran, etc.

Ibadah dalam Islam adalah berlainan sama sekali dengan konsep dan amalan-amalan lain-lain agama atau kepercayaan. Ianya bukan perbuatan mengasingkan diri, menolak dan meninggalkan kehidupan dunia sebagaimana yang dipelopori oleh golongan “asceiimo”. Ianya juga bukan terbatas kepada tempat-tempat tertentu sahaja atau hanya dilakukan melalui perantaraan orang-orang yang tertentu atau dewa-dewa yang dipilih dan dibuat khas untuk tujuan ini, tanpa mereka amalan seseorang itu tidak akan diterima. 

Islam mempunyai keistimewaan dengan menjadikan seluruh kegiatan manusia sebagai ‘ibadah apabila ia diniatkan dengan penuh ikhlas kerana Allah demi untuk mencapai keredaan-Nya serta dikerjakan menurut cara-cara yang disyari’atkan oleh-Nya. Islam tidak menganggap ‘ibadah-’ibadah tertentu sahaja sebagai amal salih malah ia meliputi segala kegiatan lain, seperti menuntut ilmu, tidur, mandi, dan bergaul dengan member-member. sumber: konsep ibadah


Jadi ingatlah 'function" kita hidup kat dunia nih ok, untuk beribadah kepada Allah S.W.T.  dan melakukan apa-apa kerja pun kerana ingin mendapat keredhaanNya. ;D












Sunday, 7 August 2011

Aku Bisa Masuk Kristian Andai Kau Bisa Membuktikan......

Lelaki bernama Bisara Sianturi ini bukannya sembarangan lelaki. Dia ialah anak muda yang fanatik dengan agama Prostestan. Apa yang menarik mengenai Bisara ini, ialah percubaannya untuk mempengaruhi sebuah keluarga muslim di Medan, agar menerima ajaran Kristian Prostestan berkesudahan dengan kegagalan. Namun dari ketewasannya berdialog dengan seorang haji, menjadi penyebab dia mendapat hidayah dari Allah SWT.

Bisara Sianturi dilahirkan di Tapanuli Utara pada 26hb Jun 1949... Dia dibesarkan dalam didikan keluarga yang taat penganut Prostestan.

Pada tahun 1968 Bisara telah merantau ke Kota Medan. Nasibnya agak baik kerana berkesempatan berkenalan dengan keluarga Walikota(Datuk Bandar) Medan ketika itu, Ahmad Syah.

Dari kemesraan hubungan itu dia mendapat kesempatan tinggal bersama-sama di rumah keluarga walikota berkenaan. Bisara mengaku, selama tinggal di rumah keluarga walikota tersebut, dia cuba mendakwah anak-anak walikota itu lagu-lagu gereja. Kebetulan anak-anak walikota dekat dengannya dan suka dengan lagu-lagu yang diajarkannya. Sementara walikota sendiri tidak pernah marah kepadanya. Bahkan dia pernah bertanya kepada walikota tentang agama apa yang baik. Walikota itu menjawab, bahawa semua agama itu baik.

Pemikiran terbuka walikota seperti itulah yang membuatnya senang dan berani mengajarkan lagu-lagu gereja kepada anak-anaknya. Menurutnya, kalau orang sudah memeliki pemikiran seperti ini, biasanya akan mudah diajak masuk Kristian.

"Saya berniat mengkristiankan keluarga ini. Pertama-tama melalui anak-anaknya dulu. Makanya saya ajari mereka lagu-lagu gereja. Anehnya, mereka suka sekali dengan lagui-lagu yang saya ajarkan," kenang Bisara Sianturi.

Usaha Bisara untuk mengkristiankan keluarga walikota melalui anak-anaknya ternyata tidak boleh berjalan dengan lancar. Di rumah walikota itu tinggal juga bapa mertuanya, Haji Nurdin. Meskipun walikota tidak merasa keberatan anak-anaknya diajarkan lagu-lagu gereja, tetapi Haji Nurdin tidak suka kalau cucu-cucunya diajarkan lagu-lagu gereja oleh Bisara.

Pada suatu petang, di ruang depan rumah walikota, Haji Nurdin mengajak Bisara untuk bercakap masalah serius. Haji Nurdin yang luas pengetahuan agamanya ini mengajaknya berdialog mengenai agama. Bahkan beliau menawarkan diri untuk masuk Kristian jika Bisara mampu menyakinkan Haji Nurdin melalui hujah-hujahnya.

"Kalau kamu boleh menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dengan benar, saya berserta keluarga saya seluruhnya dengan ikhlas dan sukarela akan mengikuti kepercayaan kamu," kata Haji Nurdin waktu itu.

Tawaran itu tentu saja menggugat hati Bisara. Dia dengan bersemangat menyanggupinya. Dia mengira akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Haji Nurdin dengan mudah. Ternyata kemudiannya semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Haji Nurdin membuat keyakinnannya terhadap Kristian pula goyah.

"Mana lebih dahulu Tuhan dengan air?" tanya Haji Nurdin.

"Pak Haji ini bercanda. Anak kecil juga bisa menjawab," ucap Bisara.

"Saya tidak bercanda. Kalau kamu boleh menjawapnya, saya dan keluarga akan masuk agamamu!" tegas Haji Nurdin.

"Tentu lebih dahulu Tuhan, kerana Tuhanlah yang menciptakan air," jawab Bisara.

"Kalau begitu, bila Tuhan kamu lahir? Bukankan Tuhanmu, Jesus, lahir pada tahun 1 Masehi? Bukankah tarikh Masehi yang kita pakai sekarang ini mengikuti tarikh kelahiran Jesus? Bukankah sebelum Jesus lahir setelah ada air? Kalau begitu air lebih dulu ada sebelum adanya Tuhanmu?" balas Haji Nurdin. Bisara kebingungan sendiri. Tetapi dia dengan mudah menjawabnya kembali.

"Jesus itu' kan anaknya Tuhan."

"Bukankah dalam ajaran agamamu dikenal ajaran "Trinitas" yang menganggap tiga tuhan, iaitu Tuhan Bapak, Jesus dan Roh Kudus sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan? Satu bererti tiga dan tiga bererti satu. Kalau demikian, tidak mungkin kita memisahkan Tuhan Bapak, Jesus dan Roh Kudus. Kalau Tuhan Jesus jatuh atau diragukan dengan pertanyaan seperti tadi, bererti yang lain juga ikut jatuh," kata Haji Nurdin.

Bisara tambah bingung. Ianya tidak boleh membantah lagi.

"Yang kedua. Dalam Injil Matius pasal 27 ayat 46, disebutkan bahawa Jesus meminta tolong ketika sedang disalib. Cuba kamu fikir, bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Sempurna minta tolong, Kalau Tuhan minta tolong, bererti dia tidak pantas dianggap Tuhan," kata Haji Nurdin.

Kali ini Bisara tambah terkejut. Dia tidak menyangka Haji Nurdin mengerti banyak tentang Injil. Oleh itu, dia tidak mampu menjawab lagi.

Bisara kesal, meskipun semua meresap ke dalam hatinya, tetapi ia tidak menerima begitu saja. Dia balik bertanya kepada Haji Nurdin tentang kebiasaan orang islam menyunat anak-laki-lakinya.

"Saya hairan dengan orang Islam. Katanya Tuhan maha sempurna, apa yang diciptakan oleh Tuhan sudah sempurna, tetapi umat Islam malah merubah ciptaan Tuhan, Bererti orang Islam lebih hebat daripada Tuhan?

"Buktinya, Allah sudah menciptakan lelaki dengan sempurna, mengapa oleh orang islam lelaki itu harus disunat? Bukankah ini bererti orang Islam lebih hebat dari Tuhan?" tanya Bisara.

Terhadap pertanyaan itu, Haji Nurdin tidak hilang akal. Dia meminta anak muda itu untuk diam dulu di tempatnya, sementara beliau sendiri segera pergi ke pinggir jalan.

"Kamu tunggu di sini dulu sebentar. Saya akan kembali lagi cepatnya," jawab Haji Nurdin seraya melangkah keluar rumah. Tidak berapa lama kemudian Haji Nurdin sudah kembali dengan membawa sebiji durian.

"Kamu suka durian?" tanya Haji Nurdin.

"Suka!" jawab Bisara.

"Sekarang kamu makan durian ini, tetapi jangan kamu buka kulitnya," tawar Haji Nurdin.

"Bagaimana mungkin saya makan buah ini tanpa membuka kulitnya?" tanya Bisara.

"Bukankah Tuhan sudah menciptakan durian dengan sempurna seperti itu?" balas Haji Nurdin.

Bisara semakin terkejut. Dia tidak menduga orang tua dihadapannya begitu cerdas dan luas pengetahuannya sehingga sebiji durian boleh dijadikan jawapan terhadap pertanyaannya.

Percakapan dengan Haji Nurdin itu membuat seluruh bangunan keyakinan yang selama ini dipegangnya menjadi rapuh. Dia jadi bimbang. Di tengah kebimbangan itulah hidayah dari Allah datang kepadanya. Dia seolah-olah tersedar dengan semua perkataan Haji Nurdin yang benar itu.

Tetapi Haji Nurdin yang bijak itu meminta kepadanya untuk berfikir masak-masak.

"Sekarang fikirkanlah lagi keyakinanmu masak-masak. Apakah selama ini keyakinan itu benar-benar telah membuat kebahagian dalam hatimu? Kalau pun kamu akan masuk Islam, fikirkan juga masak-masak untung ruginya bagi kamu. Fikirkan apakah Islam boleh membahagiakan kamu? Saya beri tempoh satu minggu bagi kamu memikirkannya. Jangan sampai kamu menyesal nanti!" ujar Haji Nurdin.

"Sebelum saya keluar dari percakapan itu, Haji Nurdin sempat menjelaskan kepada saya bagaimana Islam mengatur kebersihan orang muslim dengan cara beristinjak dan berwudhuk. Dari penjelasan Haji Nurdin tentang istinjak dan wudhuk itu saya semakin percaya kalau Islam itu agama yang sebenarnya," kenang Bisara.

Sebenarnya, sebelum terjadinya dialog dengan Haji Nurdin pun, Bisara sempat dua kali meragukan keyakinan agama lamanya itu.

Pertama, ketika dia masih tinggal di kampungnya, setiap tahun baru di kampungnya diadakan pesta pora. Pada setiap malam tahun baru itu, setiap orang terutama anak-anak muda makan sampai sekenyang-kenyangnya.

Hampir semua orang di kampungnya setiap malam tahun baru jadi mabuk kerana kekenyangan. Bisara yang masih remaja itu sempat berfikir, apakah tidak ada aturan agama yang mengatur ukuran makanan yang boleh dimakan? Saat itulah ia mulai ragu dengan agama yang dianutinya

Kedua, pada satu hari Minggu, dia terlambat datang ke gerejanya... Di tengah jalan di melewati geraja lain. Dia masuk ke gereja itu, tetapi di gereja itu dia tidak boleh melakukan upacara sembahyang, kerana upacara sembahyang di gereja itu berbeza dengan yang biasa dia lakukan di gerejanya.. Keesokan harinya, ia bertanyakan masaalah itu kepada pendetanya.

"Sebenarnya, yang membawa agama ini berapa? Kenapa saya tidak boleh sembahyang di tempat lain?" tanya Bisara kepada pendetanya.

Ternyata pendeta itu tidak dapat menjawabnya. Dia hanya mengatakan bahawa hal seperti itu sudah merupakan peraturan yang tidak boleh dipertanyakan. Bisara kecewa dengan jawapan seperti itu. Tetapi semua peristiwa itu berlalu begitu saja. Dia tidak pernah memperdulikannya lagi. Sampai akhirnya, dia bercakap-cakap dengan Haji Nurdin yang membuat keyakinan mulai runtuh.

Kesempatan yang diberikan oleh Haji Nurdin untuk berfikir itu benar-benar dimanfaatkan oleh Bisara untuk merenungi kembali keyakinan yang selama ini dipeganginya.

Dia ingat betul keterangan yang dijelaskan oleh Haji Nurdin mengenai istinjak dan wudhuk yang merupakan salah satu ketentuan ibadah dalam islam. Dia jadi kagum terhadap ajaran islam yang mengatur umatnya sampai hal-hal yang kecil dan remah tetapi benar-benar bermanfaat bagi kebersihan manusia, baik dari segi fizikal mahu pun segi rohani.

Oleh itu, setelah berlalu masa satu minggu, dia meminta kepada walikota utnuk diislamkan. Walikota segera memanggilkan seorang ulama yang juga teman walikota itu. Bisara sendiri sudah lupa nama Ulama berkenaan.

Akhirnya dengan disaksikan walikota Medan Ahmad Syah, Haji Nurdin dan seorang tokoh Muhammadiyah Ende Pane serta ulama yang mengislamkannya, Bisara pun mengucapkan dua kalimah syahadah.

Setelah selesai mengucapkan syahadah ulama yang mengislamkannya memberikan nama baru kepadanya. Proses pemberian nama itu agak unik. Ulama itu membuka al-Quran yang ada di depannya secara sembarangan. Dari al-Quran itulah diambil nama Mahmud yang ditambahkan pada namanya.

Bahkan ulama itu sampai tiga kali membuka al-Quran dan menemukan nama yang sama iaitu Mahmud. Tetapi Bisara sendiri tidak tahu surah dan ayat berapa yang diambil oleh ulama itu untuk pakai sebagai namanya.

"Ulama itu sampai tiga kali membuka al-Quran secara sembarangan... Tidak ada yang diberi tanda. Tetapi begitu dibuka, selalu yang terbuka muka yang sama. Dari ayat Quran itulah ulama itu memberikan nama Mahmud kepada saya. Saya sendiri tidak tahu surah dan ayat yang mana yang diambil untuk nama saya," Kenang Bisara Mahmud Siantur.

Sejak masuk islam itu, dia belajar dari satu ulama kepada ulama lain. Ternyata memeluk islam bukan perkara mudah yang tidak sebarang cabaran. Sejak dia memeluk Islam berbagai cubaan datang kepadanya.

Setelah tiga bulan memeluk islam, dia ditangkap polis kerana dituduh menghina agama lain dan memecah belah masyarakat.Kejadiannya, pada waktu itu dia diminta untuk berceramah yang isinya menceritakan bagaimana dia sampai memeluk agama Islam.

Ceramah berkenaan diselenggarakan di sebuah lapangan terbuka. Ternyata isi ceramahnya itu membuat penganut agama lain tersinggung. Maka dia pun ditangkap dan dikenakan hukuman penjara selama setahun.

"Saya tidak memfitnah atau memburuk-burukkan agama lain. Saya hanya memaparkan fakta. Saya boleh menunjukkan bukti-buktinya yang boleh dibaca baik dalam al-Quran dan Injil, tidak ada yang bohong. Tapi pihak polis tetap menuduh saya menghina agama lain," kenang Mahmud.

Ketika pertama masuk ke dalam kurungan, dia sempat ditawari pembebasan oleh pemeluk agama lamanya, dengan syarat dia bersedia untuk murtad... Tetapi rupanya keyakinannya untuk memeluk Islam sudah teguh, dia menolak tawaran itu dengan tegas.

"Kalau pun kamu beri seluruh kekayaan kamu kepada saya, saya tidak akan mahu kembali kepada agamamu," jawab Mahmud Sianturi pada waktu itu...

Setelah menjalani kehidupan tahanan selama satu tahun, akhirnya dia dibebaskan setelah mendapat jaminan dari Ende Pane, tokoh Muhammadiyah yang pernah menjadi saksi ketika dia memeluk Islam.

Ende Pane juga menawarkan kepadanya sekolah lagi di mana yang dia mahu, sama ada di Medan, Bukit Tinggi atau di tempat lain.

Tawaran itu diterima olehnya. Dia memilih sekolah di Perguruan Islam Menengah Atas Bukit Tinggi. Setelah tamat. dia meneruskan pelajaranya ke Fakuliti Hukum Universiti Muhammadiyah Bukit Tinggi.

Baru sampai tahun tiga di Unervisiti, tahun 1977 dia berhenti kerana bertemu jodoh dengan seorang gadis bernama Siti Syamsiyah Boru Tobing. Selepas itu baru tiga bulan menikmati indahnya dunia perkahwinan, dia kembali ditangkap polis. Seperti pada penangkapan pertama di Medan, di Bukit Tinggi ini pun dia ditangkap dengan tuduhan menghina agama lain dan memecah belah masyarakat.

Dia ditahan selama dua tahun tanpa proses pengadilan. Setelah dua tahun ditahan, barulah kes dirinya disidangkan dan dia dibebaskan kerana didapati tidak bersalah.

Di tahanan Bukit Tinggi inilah dia mengaku menghadapi cubaan yang sangat berat. Kalau di Medan dulu dia boleh memanfatkan masa di tahanan untuk menghafal banyak ayat-ayat al-Quran dan mempelajari buku-buku Islam.

Sebaliknya ketika dalam tahanan di Bukit Tinggi dia tidak boleh melakukan apa-apa. Bahkan dia mengaku hampir gila. Mengapa demikian? Ternyata, selama di tahanan Bukit Tinggi, dia disatukan dengan 13 orang gila yang senghaja dikumpulkan dari jalan-jalan di kota Bukit Tinggi. Jangankan untuk menghafal al-Quran, untuk bersolat pun dia sering diganggu oleh orang-orang gila yang menghuni kamar bersamanya.

"Beberapa kali tikar solat saya ditarik ketika saya sedang bersolat. Saya jatuh dan terguling-guling. Saya sendiri hairan, mengapa orang-orang gila itu dimasukan ke dalam sel saya. Terus terang saya hampir jadi gila," kenang ayah dari lima orang anak ini.

Selama memeluk agama Islam, Mahmud Sianturi mengaku disingkirkan oleh ahli keluarganya. Bahkan warisan pun tidak diberikan kepadanya. Meskipun demikian, dia tetap saja menjaga hubungan baik dengan keluarganya. Beberapa tahun setelah masuk Islam, dia sempat pulang ke rumahnya. Semua keluarganya berusaha membujuknya untuk kembali kepada agamanya. Bahkan ibunya sampai menangis di hadapannya, berharap Mahmud Sianturi kembali memeluk agama asal mereka.

Tetapi Mahmud Sianturi tidak mudah goyah. Dia malah mengajak ibu dan bapanya untuk mengikuti agama barunya. Pernah suatu malam dia bangun tengah malam dan berdoa agar Allah SWT menurunkan hidayahnya kepada bapa dan ibunya. Tetapi rupanya ibunya pun bangun pada malam itu dan berdoa kepada Tuhannya agar anaknya mahu kembali semula kepada agamanya yang asal.

Mahmud mangaku sempat sedih ketika ibunya hampir meninggal dunia beliau mengajak ibunya untuk memeluk Islam, tetapi ibunya tetap tidak mahu.

"Waktu itu ibu bilang," biar kamu saja yang memeluk Islam. Ibu biar di sini saja." Terus terang saya sedih waktu itu," kenangnya.

Dari sudut seluruh rangkaian perjalanan hidupnya sebagai muslim yang penuh pelbagai cubaan, Mahmud Sainturi semakin kental keimanannya. Semakin lama, keyakinannya terhadap Islam semakin dalam.

Bahkan dia mengakui Islam telah memberikan kebahagian batin yang tidak ternilai harganya, yang tidak mungkin dia dapatkan pada keyakinan yang lama. Oleh itu, kini dia abadikan dirinya dan seluruh hidupnya untuk dakwah Islam. Dia merasakan bahawa dakwah merupakan suatu kewajipan baginya...

"Islam mampu memberikan kebahagian batin yang sesungguhnya, yang tidak mungkin ternilai harganya, Sejujurnya, agama saya yang lama tidak mungkin mampu memberikan kebahagian itu. "Kalau saya mengejar kekayaan, agama lama saya, saya lebih mudah mengumpulkan harta. Tetapi saya memilih Islam kerana ianya mempu menunjukkan kebenaran dan memberikan kebahagaian sejati bagi saya dan bagi manusia seluruhnya," ujar Mahmud Sianturi.

petikan majalah Hidayah Jun 2001

KOLEKSI ARTIKEL ISLAMIK : http://lurim.blogspot.com/

Wednesday, 3 August 2011

Ghulam, Tukang Sihir, Dan Rahib

PERHATIAN : Cerita yang bakal korang baca nih mungkin korang pernah dengar sebelum nih, tapi cuba kita hayati cerita nih dulu okeyh ! Sebab lepas baca cerita nih, kita nak post-mortem cerita nih sekaw-kaw nya ? 




Al-Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, pada Kitab Az-Zuhd war Raqa`iq, bab Qishshah Ashhabil Ukhdud (no. 3005), dari Shuhaib bin Sinan RA, bahawa Rasulullah SAW bersabda (yang ertinya):

Pada zaman dahulu, sebelum masa kamu semua ada seorang raja, dia mempunyai seorang tukang sihir. Ketika tukang sihir ini sudah semakin tua, dia berkata kepada raja tersebut: "Aku sudah tua, carikan untukku seorang pemuda remaja yang akan saya ajarkannya ilmu sihir." Maka raja itupun mencari seorang pemuda untuk diajarkan ilmu sihir.

Untuk pemuda itu, di jalan yang dilaluinya (menuju tukang sihir setiap hari) itu ada seorang rahib (ahli ibadah). Lalu dia duduk di majlis rahib tersebut, mendengarkan ajarannya dan ternyata huraian tersebut menakjubkannya. Akhirnya, setiap kali dia mendatangi tukang sihir itu, dia singgah di majlis si rahib dan duduk di sana. 

Kemudian, setelah dia menemui tukang sihir itu, dia dipukul oleh tukang sihir tersebut (kerana sampai lewat). Pemuda itupun mengadukan keadaannya kepada si rahib. Kata si rahib: Kalau engkau takut kepada si tukang sihir, katakan kepadanya: ‘Aku ditahan oleh keluargaku.’ Dan jika engkau takut kepada keluargamu, katakan kepada mereka: ‘Aku ditahan oleh tukang sihir itu’.

Ketika dia dalam keadaan demikian, datanglah seekor binatang besar yang menghalang laluan orang ramai. Pemuda itu berkata: "Hari ini saya akan tahu, tukang sihir itu yang lebih utama atau si rahib." Diapun mengambil seketul batu dan berkata: "Ya Allah, kalau ajaran si rahib itu lebih Engkau cintai daripada ajaran tukang sihir itu, maka bunuhlah binatang ini agar manusia dapat melalui (jalan ini)." Lalu pemuda itu melemparkan batunya hingga membunuh binatang itu. Akhirnya orang ramai dapat melalui semula jalan (yang terhadang itu).

Kemudian pemuda itu menemui si rahib dan menceritakan apa yang berlaku. Si rahib berkata kepadanya: "Wahai anakku, hari ini engkau lebih baik daripadaku. Kedudukanmu sudah sampai pada tahap yang aku lihat ketika ini. Sesungguhnya engkau tentu akan menerima ujian. Maka apabila engkau ditimpa satu ujian, janganlah engkau menceritakan tentang diriku."

Pemuda itupun akhirnya (dengan ilmu dan izin Allah SWT) mampu mengubati orang yang dilahirkan dalam keadaan buta, sopak (belang) dan mengubati orang ramai dari pelbagai penyakit. Berita ini sampai ke telinga seorang pembesar raja yang buta matanya.

Diapun menemui pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak lalu berkata: "Semua hadiah yang ada di sini adalah untuk engkau, saya kumpulkan, kalau engkau dapat menyembuhkan saya (dari kebutaan ini)."

Anak muda itu menjawab: "Sesungguhnya, saya tidak dapat menyembuhkan sesiapapun. Tetapi yang menyembuhkan itu adalah Allah SWT. Kalau engkau beriman kepada Allah SWT, saya doakan kepada Allah SWT, tentu Dia menyembuhkan engkau."
Pembesar raja itupun beriman kepada Allah SWT, lalu Allah SWT menyembuhkannya. Kemudian dia menemui sang raja dan duduk bersamanya seperti biasa. Raja itu berkata kepadanya: "Siapakah yang mengembalikan semula matamu?"

Dia menjawab: "Rabbku."

Raja itu bertanya semula (dengan marah): "Apa kamu punya tuhan selain aku?"

Orang itu berkata: "Rabbku dan Rabbmu adalah Allah SWT."

Raja itupun menangkapnya dan menyiksanya tanpa henti sehingga dia menunjukkan si pemuda tadi. Akhirnya si pemuda ditangkap dan dibawa ke hadapan raja tersebut.

Raja itu berkata: "Wahai anakku, telah sampai kepadaku kehebatan sihirmu yang dapat menyembuhkan buta, sopak dan kamu berbuat ini serta itu."

Pemuda itu berkata: "Sesungguhnya saya tidak dapat menyembuhkan sesiapapun. Tapi yang menyembuhkan itu adalah Allah SWT."

Raja itu menangkapnya dan terus menerus menyiksanya sehingga dia memberitahu tentang si rahib. Akhirnya si rahib ditangkap dan dihadapkan kepada raja dan dipaksa: "Keluarlah dari agamamu!."

Si rahib menolak. Raja itu minta dibawakan sebuah gergaji, lalu diletakkan di atas kepala si rahib dan mulailah kepala itu digergaji hingga terbelah dua. Kemudian diseret pula pembesar raja tersebut, dan dipaksa pula untuk kembali murtad dari keyakinannya. Tapi dia menolak. Akhirnya kepalanya digergaji juga hingga terbelah dua.

Kemudian pemuda itu dihadapkan kepada raja dan diapun dipaksa: "Keluarlah kamu dari keyakinanmu." Pemuda itu menolak.

Akhirnya raja itu memanggil para perajuritnya: "Bawa dia ke gunung ini dan itu, dan naiklah. Apabila kamu sudah sampai di puncak, kalau dia mahu beriman (bawa dia pulang). Kalau dia tidak mahu, lemparkan dia dari atas."

Merekapun membawa pemuda itu ke gunung yang ditunjuk. Si pemudapun berdoa:"Ya Allah, lepaskan aku dari mereka dengan apa yang Engkau kehendaki."

Seketika gunung itu bergetar dan merekapun terpelanting jatuh. Pemuda itu datang berjalan kaki menemui sang raja. Raja itu berkata: "Apa yang dilakukan para pengawalmu itu?"

Kata si pemuda: "Allah SWT menyelamatkanku dari mereka."

Kemudian raja itu menyerahkan si pemuda kepada beberapa perajurit lain lalu berkata: "Bawa dia dengan kapal ke tengah laut. Kalau dia mahu keluar dari keyakinannya, (bawa dia pulang), kalau tidak lemparkan dia ke laut."

Merekapun membawanya ke tengah laut. Si pemuda berdoa lagi: "Ya Allah, lepaskan aku dari mereka dengan apa yang Engkau kehendaki."

Perahu itu karam dan mereka pun tenggelam. Sedangkan si pemuda berjalan dengan tenang menemui sang raja. Raja itu berkata: "Apa yang dilakukan para pengawalmu itu?"

Kata si pemuda: "Allah SWT menyelamatkanku dari mereka."

Pemuda itu meneruskan lagi: "Sesungguhnya engkau tidak akan dapat membunuhku sehingga engkau melakukan apa yang kuperintahkan." Sang raja bertanya: "Apa itu?"

Kata si pemuda: "Kau kumpulkan seluruh manusia di satu tempat, kau salib aku di sebatang pohon dan ambil sebatang panah dari bekas panahku kemudian letakkan pada sebuah busur lalu ucapkanlah: ‘Bismillah Rabbil ghulam’ (Dengan nama Allah, Rabb si pemuda) dan tembaklah aku dengan panah tersebut. Kalau engkau melakukannya nescaya engkau akan dapat membunuhku.”

Raja itupun mengumpulkan seluruh manusia di satu tempat dan menyalib si pemuda, kemudian mengeluarkan anak panah dari kantung si pemuda lalu meletakkannya pada sebuah busur dan berkata: "Bismillahi Rabbil ghulam", kemudian dia melepaskan panah itu dan tepat mengenai pelipis si pemuda.

Darah meluncur laju dan si pemuda segera meletakkan tangannya di pelipisnya dan diapun mati syahid. Serta merta orang ramai yang melihatnya segera berkata: "Kami beriman kepada Rabb si pemuda. Kami beriman kepada Rabb si pemuda. Kami beriman kepada Rabb si pemuda."


Raja itupun didatangi pengikutnya dan diceritakan kepadanya: "Apakah anda sudah melihat, apa yang anda khuatirkan demi Allah sudah terjadi. Orang ramai sudah beriman (kepada Allah)."

Lalu raja itu memerintahkan agar digali parit-parit besar dan dinyalakan api di dalamnya. Raja itu berkata: "Siapa yang tidak mahu keluar dari keyakinannya, bakarlah hidup-hidup dalam parit itu (campakkan ke dalamnya)."

Merekapun melakukannya, sampai akhirnya diseret seorang wanita yang sedang mengendong bayinya. Wanita itu berundur (melihat api yang bernyala-nyala) khuatir terjatuh ke dalamnya (kerana sayang kepada bayinya). Tapi bayi itu berkata kepada ibunya: "Wahai ibunda, bersabarlah, karena sesungguhnya engkau di atas al-haq."

Allah SWT menceritakan kisah ini juga dalam Kitab-Nya yang mulia dalam surah Al-Buruj (1-10):





“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. Yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cubaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” [al-Buruj:1-10]


Tahniah sebab korang habis membaca cerita nih. =D Okeyh sekarang kita ke sesi post-mortem plak :


1. Usia muda, usia yang sesuai untuk belajar:

Cuba kita tengok balik, bila tukang sihir tuh dah tua, dia suruh raja cari orang muda, bukannya orang tua untuk mempelajari sihir. Ini kerana semasa muda, tenaga kita masih kuat, otak pun masih berligat lagi, dan senang dibentuk. Sejak zaman dahulu lagi semua orang sedar betapa pentingnya generasi muda dalam memimpin masa depan. Anak muda yang bersuara lebih ditakuti dari seorang tua yang bersuara. Sejarah pun telah membuktikan betapa medan Tiannamien menjadi saksi keberanian para pemuda China dan Revolusi Iran menyaksikan golongan pemuda yang teguh menumbangkan rejim Shah Iran.
Dalam al-Quran juga diceritakan keberanian pemuda Ashabul Kahfi dan yang paling utama adalah kemenangan Islam pada zaman Rasulullah saw dahulu juga dipelopori oleh para pemuda Islam. Jadi manfaat dan hargailah masa muda anda.

2. Raja tak berkuasa pun, mengharapkan bantuan ahli sihir dan askarnya:


Masa zaman Nabi Musa pun, firaun mengharapkan bantuan ahli sihir untuk bertanding dengan Nabi Musa menunjukkan firaun perlukan bantuan dari orang lain dan tidaklah berkuasa seperti yang diperkatakan. (for more info pasal Nabi Musa dan firaun boleh tengok surah Al-a'Raf ayat 103-171).


3.Ajaran rahib lagi menarik dari ajaran tukang sihir:


Ini kerana, Ghulam akan pergi jumpa rahib semasa pergi dan pulang dari tempat tukang sihir. ( Rahib punya majlis diantara rumah Ghulam dan tempat tukang sihir. ) maksudnya, dia pergi tempat tukang sihir sekali, tapi pergi majlis rahib 2 kali (pergi dan balik dari tempat tukang sihir).

4.Ghulam yakin dengan ajaran rahib dari ajaran tukang sihir:


Ada satu pengajaran besar yang perlu diambil iktibar bersama ketika Ghulam berdoa sebelum membunuh binatang tersebut. Iaitu perhatikan ayat pemuda tersebut ketika berdoa. Si Ghulam berdoa dengan nama Allah, meminta dengan nama Allah, bermakna dia yakin akan kebenaran terhadap ajaran rahib dan bukannya kebenaran ahli sihir. Dia tahu kalau dia berdoa dengan nama tukang sihir, dia akan mati kena makan dengan binatang tuh sebab dia tahu yang ajaran tukang sihir  itu tidak benar.


5.Menggunakan kelebihan yang ada untuk berdakwah:


Ghulam telah diberikan kelebihan padanya untuk mengubati pelbagai penyakit. Di samping berubat, pemuda itu berdakwah. Inilah keistimewaan pekerjaan seorang doktor. Dakwah lebih mudah disampaikan kepada orang sakit. Kerana disitu kepercayaan paling tinggi diberikan kepada doktor. Saat itu, semua yang diberitahu oleh doktor adalah benar pada kaca mata pesakit. Ini dibuktikan apabila pemuda dapat mengubati penyakit sahabat kepada raja. Akhirnya kalimah tauhid dapat diserapkan ke dalam hati sahabat raja tersebut.

Ini juga memberi pengajaran kepada kita, dalam bidang apa pun kewajipan dakwah itu ada. Tidak semestinya menjadi ustaz baru kita menyebarkan Islam. Tetapi Islam itu disebarkan mengikut kemampuan kita. Tahap kefahaman kita terhadap Islam. Asalkan kita sudah asas yang baik, maka tidak ada masalah untuk menyebarkan risalah Islam.
Kalau menjadi ustaz yang hanya menumpukan ceramah di surau dan di masjid, sudah tentu yang dapat manfaatnya adalah mereka yang pergi ke surau dan masjid sahaja yang rata-ratanya memang sudah baik. Tetapi kalau menjadi jurutera Islam, peguam Islam, akauntan Islam, peniaga Islam, doktor Islam, penyair Islam dan sebagainya sudah tentu kita dapat menampung mekanisma dakwah yang lompang yang tidak dapat diisi oleh para ustaz yang terhad dengan masjid dan suraunya sahaja. 
Apa yang penting adalah kita menggunakan kelebihan kita untuk berdakwah macam guna suara yang merdu untuk mengingati Allah cam Maher Zain.Gunakan kelebihan bercakap banyak untuk menceritakan kehebatan Islam.

6.Tidak takut kerana tahu ada tanggungjawab yang besar:


Walaupun dia telah diancam bunuh oleh raja ( dibawa ke gunung dan laut ) dan selamat dari ancaman tersebut, Ghulam tetap berani pergi berjumpa balik dengan raja kerana dia tahu dia ada tanggungjawab yang besar iaitu untuk berdakwah kepada penduduk dan raja tersebut. Kalau kita mungkin dah lari jauh-jauh dari raja nih. huhuhu...

7.Raja tak bunuh ghulam:


Raja tuh tak bunuh terus Ghulam seperti dia bunuh si rahib dan pembesar. Ini kerana ghulam hanyalah seorang budak. Cuba bayang kalau time kita, pembesar menghukum budak kecil macam orang dewasa, bukankah nampak kejam ? 

8.Bayi pun dibunuh oleh raja:


Di sini membawa peringatan kepada kita bahawa wanita dan anak kecil juga sama-sama menyumbang terhadap dakwah Islam. Walaupun barangkali mereka tidak duduk di barisan hadapan, tetapi pahala yang diperolehi adalah sama seperti kaum lelaki yang lain. Islam sentiasa menggalakkan umatnya menyumbangkan tenaganya mengikut kemampuan yang ada.

Peristiwa ini juga menunjukkan betapa kejamnya para pendokong kebatilan. Bayi dan kaum wanita juga dibunuh seperti kaum lelaki. Tetapi Islam, dalam peperangan hanya tentera musuh sahaja yang perlu dibunuh dan orang tua, kanak-kanak serta wanita adalah antara yang perlu dilindung.
Kalau kita tengok sekarang pun, ramai orang mati kena bunuh kat Palestin sebab diorang beriman kepada Allah S.W.T. Benarlah kata Allah S.W.T di dalam surah Al-Buruj tadi (8-9) :

Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.


9.Kalau dah nampak kebenaran, usah tangguh lagi:


Selepas kematian pemuda tersebut, ada riwayat yang menyebut sehingga 70 000 orang mati dibakar kerana yakin dengan ajarannya. Satu jumlah yang besar untuk zaman tersebut. Berbondong-bondong manusia beriman kepada Allah walaupun mereka tahu mereka akan dibakar kelak.
Ini adalah satu pengajaran yang menyuruh kita kalau sudah nampak kebenaran di hadapan mata, maka janganlah bertangguh dan memberi alasan lagi. Usah menjadi seperti orang-orang Yahudi, golongan munafik dan musyrikin yang memohon kepada Nabi saw agar menunjukkan kebenaran baginda. Namun setelah mukjizat ditunjukkan, majoriti mereka menuduh Nabi saw menggunakan sihir dan sebagainya. Hanya sebahagian kecil sahaja yang beriman setelah ditunjukkan mukjizat. Sikap tidak mahu menerima kebenaran setelah diberikan keterangan yang nyata bukanlah sifat seorang Muslim.


10. Surah Al-Buruj adalah surah Makiyyah:

Surah al-Buruj adalah surah Makiyyah. Zaman sebelum Islam memerintah. Justeru terlalu banyak cubaan yang diterima oleh Nabi dan para Sahabat. Justeru, Nabi saw setelah ditenangkan oleh Allah swt, baginda menenangkan para Sahabat bahawa penentangan yang berlaku di Mekah adalah lumrah bagi mereka yang menyeru kepada jalan kebenaran. Lalu diceritakan kisah ini agar para Sahabat bertambah yakin dan istiqamah di menyampaikan risalah Islam.


Info from: Usrah Kabilah dan ashabul ukhdud 







Wednesday, 27 July 2011

Masuk Syurga Kerana Sedekahkan Pedang



Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa As. Disebutlah ada seorang yang sangat terkenal kikir, bakhil, dan pelit. Ia bernama Mal’un.
Suatu hari, ada seorang pemuda yang akan berjihad membela agama datang menghadap dirinya. Pemuda itu berkata dengan sangat halus kepada Mal’un yang kikir itu, “Wahai Tuan, sekiranya Tuan tidak keberatan hati, sudilah kiranya Tuan memberikan sebuah pedang kepada saya untuk berperang?”
Mal’un diam. Ia tidak menjawab permintaan pemuda shalih ini. Dan malah membiarkannya begitu saja, hingga akhirnya si pemuda shalih mohon undur diri kepadanya. Setelah pemuda shalih meninggalkan dirinya, Mal’un menyesal. Ia berkata dalam hati, “Mengapa saya membiarkan pemuda ini pergi tanpa membawa pedang untuk berperang?”
Lalu Mal’un memanggil pemuda shalih ini, yang ternyata belum jauh dari rumahnya. Selanjutnya ia berikan pedang yang dimilikinya itu kepada pemuda shalih ini.
Sepulang dari medan perang, pemuda shalih ini bertemu dengan Nabi Isa As. yang sedang berjalan bersama seorang ahli ibadah. Ahli ibadah telah mengabdikan dirinya kepada Allah selama 70 tahun.  Nabi Isa menegurnya, “Wahai pemuda, dari manakah kau mendapatkan pedang ini?”
“Dari Mal’un, ya Nabi Allah.”
Nabi Isa merasa senang mendengar kabar bahwa orang yang selama ini terkenal sangat pelit dan bakhil itu telah memberikan sesuatu. Saat itu, kebetulan mereka tepat sedang berada tidak jauh dari rumah Mal’un. Ketika mngetahui kalau pemuda shalih, Nabi Isa, dan ahli ibadah itu berada di depan rumahnya, Mal’un mempersilakan mereka untuk masuk ke rumahnya.
“Aku akan segera pergi sebelum terbakar apinya,” kata ahli ibadah.
Setelah ahli ibadah mengucapkan kalimat itu, turunlah wahyu dari Allah kepada Nabi Isa : “Hai Isa, katakanlah kepada hambaku yang bernama Mal’un bahwa aku sudah mengampuni dosanya. Berkat shadaqah pedangnya itu dan karena dia senang kepadamu. Dan sampaikan juga bahwa ahli ibadah itu adalah kawannya kelak di surga.”
Mendengar penyampaian wahyu dari Nabi Isa itu, si ahli ibadah berkata, “Aku tidak sudi berkawan dengannya di syurga.”
Setelah itu turunlah wahyu kepada Nabi Isa : “Hai Isa, karena ahli ibadah itu tidak menerima keputusan-Ku dan telah menghina orang, maka Ku-masukkan Mal'un ke dalam syurga sebagai ganti amal yang telah dilakukan oleh ahli ibadah itu.” Kira Mal'un dengan ahli ibadah tuh bertukar tempat. Mal'un yang sepatutnya masuk neraka telah masuk syurga, manakala ahli ibadah yang sepatutnya masuk syurga telah masuk neraka.
P.S~ rajin-rajinlah sedekah, lebih-lebih lagi pada bulan Ramadhan yang akan bakal tiba... ;)

Tuesday, 26 July 2011

Sifat-sifat Mazmumah



Imam ghazali menggariskan sifat mazmumah (tercela) kepada beberapa bahagian:


1.Gemar makan dan minum: nanti dah kenyang, susah nak buat ibadah..haha cuba tengok cam iklan "eno"..tak ke susah..pastuh kalau dah terlebih kenyang rasa nak tidur jerk.. penjelasan saintifik : sebab time hormon insulin tukarkan starch (makanan yg korang makan) jadi glycogen, akan ada satu hormone yang menyebabkan kita ngantuk keluar sekali.


2.Banyak berkata-kata (yang sia-sia): ngumpat, menghina, dusta dan bertengkar dalam kategori nih yerk. Banyak berkata-kata benda yang sia-sia nih sangat x cool ye rakan-rakan. Bila korang kutuk kawan korang, sebenarnya korang yang memburukkan diri korang, menampakkan betapa busuknya korang.


3.Marah : nih kes orang yang tak sabar la nih...hati-hati !! syaitan akan selalu mencucuk-cucuk korang..agak-agak tengah marah pergi la amek wudhuk kasi cool sikit..
kalau tengah marah time berdiri,duduk, kalau x ok jugak, baring secara mengiring plak.


Suatu hari, seorang sahabat Rasulullah datang berjumpa dengan baginda untuk meminta nasihat. "Jangan marah" jawab Rasulullah. Baginda mengulang ayat yang sama sebanyak tiga kali.


4.Hasad, dengki dan iri hati : yang nih plak disebabkan rasa kurang senang dengan nikmat yang dikecapi oleh orang lain. Kita seharusnya belajar bersyukur dengan rezeki yang dikurniakan oleh Allah S.W.T. kepada kita. Rezeki yang Allah dah kasi kat kita pun tak reti nak bersyukur, nak banyak-banyak lagi plak.


5.Kasih pada harta : hey, tak salah kalau kaya dan mewah, tapi kalau bakhil, tamak dan membazir tuh yang x molek tuh... try-try lah sedekah harta anda ok, supaya sifat kedekut tuh dapat dikikis.


6.Takbur: Antara sebab takbur ialah keturunan, kekuasaan, kecantikan, kekayaan, kepandaian, pengaruh dan kuat beribadat (menunjuk-nunjuk).


7.Riyak: Sifat ni plak disebabkan orang nak bagi orang lain nampak yang dia nih buat amalan baik-baik semata-mata nak pujian, pangkat, dan kedudukan. Buatlah ibadat ikhlas kerana Allah S.W.T. sang pencipta bukan untuk manusia,yang hanya hamba kepada yang Esa.


8.Ujub: sifat sombong yang selalu ada kat orang yang soleh sebab rasa cam dah banyak beramal dan beribadah. Ujub nih boleh makan amal soleh kita tau..takutkan ?


9.Kasih akan dunia: sikap inilah yang menyebabkan rakan-rakan kita di Palestine, Selatan Thai, Mindanao, Bosnia Herzegovina, Cechnya, Kashmir, Iraq, Afghanistan dan kini di Libya sengsara akibat ditindas oleh musuh-musuh Islam, walhal bilangan kita ramai. Rasulullah pernah meramalkan perkara ini 1500 tahun yang lalu:


 Dari Tsauban bin Bajdad, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hampir saja bangsa-bangsa berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan di dalam dulang. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami pada saat itu?” Beliau menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih, buih aliran sungai. Sungguh Allah benar-benar akan mencabut rasa takut pada hati musuh kalian dan sungguh Allah benar-benar akan menghujamkan pada hati kalian rasa wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta kepada dunia dan takut mati.” (H.R. Abu Daud dan Ahmad)


Bila kita terlampau kasih akan dunia dan hati berpaut kepada kesenangan duniawi, maka kita akan takutkan mati. Dari Abu Hurairah r. a katanya: 'Rasulullah s.a.w bersabda: 'Dunia Penjara Bagi Orang Mukmin dan Syurga Bagi Orang Kafir.'


P.S~ doa2 agar kita tak mempunyai sifat-sifat mazmumah nih dalam diri kita, sebaliknya sifat-sifat mahmudah yang mendampingi kita..amin...



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...